Catatan itu masih terbaca : Luka!
Saat itu malam, masih remaja
aku belum menerjemahkan dendam
Kau datang tiba-tiba
seperti sulur akar-akar beringin tua
menancap terlalu dalam di lantai beranda
tempat kita membina cemburu
Kau bertanya : “Mengapa kita harus mesra?”
aku temukan jawaban
hanya pada baris jejak-jejak yang semakin hilang
Jember, Januari 2003
Sulung Lukman