Sungguh sudah kulihat jalinan kawat berduri itu
sebagai barikade mengelilingi ladang-ladang bacaan.
Barikade-barikade pemberi peringatan
: Awas tegangan tinggi! Dilarang masuk!
Tinggal sejengkal.
Cuma sejengkal lahan milik kita
:Ladang bagi benih-benih dan pohon-pohon cinta.
Bahkan, tak ada lagi panen raya tahun depan
Tinggal doa.
Cuma doa dijejal berdesak-desak
di ruang-ruang paling rahasia.
Seperti bisik-bisik para pejuang: kita ditipu,
untuk bercinta di tanah yang paling tandus!
Maka, hati-hati kawan,
tak seberapa lama hitungan waktu
lahan cuma sejengkal ini akan jadi medan perang
- musnah, menyisakan kuburan
mayat-mayat pahlawan tanpa kepala – milik kita
Jember, Februari 2003
Sulung Lukman
Tidak ada komentar:
Posting Komentar